Langsung ke konten utama

#TM11.SISTRANAS T/REL.SABTU 011218 (Strategi Aksebilitas:Keterpaduan intra dan antar moda)

Strategi Aksebilitas : Keterpaduan intra dan antar moda
Sejarahnya setelah Perkeretaan dimiliki pemerintah, pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup usaha yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Commuter Indonesia (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015)
Hingga Juni 2018, KCI telah memiliki 900 unit KRL, dan akan terus bertambah. Sepanjang tahun 2017, KCI telah melakukan penambahan armada sebanyak 60 kereta. Hal ini untuk memenuhi permintaan penumpang yang terus bertambah dari waktu ke waktu.
Hingga Juni 2018, rata-rata jumlah pengguna KRL per hari mencapai 1.001.438 pengguna pada hari kerja, dengan rekor jumlah pengguna terbanyak yang dilayani dalam satu hari adalah 1.154.080. Sebagai operator sarana, kereta Commuter Line yang dioperasikan KCI saat ini melayani 79 stasiun di seluruh Jabodetabek, Banten dan Cikarang dengan jangkauan rute mencapai 418,5 km.
Selain KRL dan KAI, ada transportasi rel yang baru saja beroperasi akhir akhir ini yaitu RAILINK. RAILINK sendiri adalah kereta bandara yang beroperasi di bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu. Tujuannya adalah untuk mengangkut penumpang dari dan menuju bandara. KA Bandara Soekarno-Hatta melayani rute Manggarai sampai dengan Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 km dengan melewati Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Bekasi dan Stasiun Batuceper. Sebanyak 70 jadwal keberangkatan setiap hari dengan headway 30 menit sekali, jam operasi yang terus diperbaharui dengan perubahan jadwal penerbangan, serta kapasitas angkut 33.728 penumpang per hari.
Keuntunga kita menggunakan Transportasi Rel kita bisa terhindar dari kemacetan dan lebih menghemat waktu perjalanan dan setelah tiba di stasiun tujuan kita bisa menggunakan Ojek online, Transjakarta serta kendaraan umum lainya 
Referensi
:www.krl.co.id
www.kai.id

www.railink.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warehouse

Nama : Ridho Rizky Fadillah NIM  : 180505041123 Jurnal 1 RELAYOUT GUDANG BARANG JADI UNTUK MEMAKSIMALKAN KAPASITAS PRODUK JADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY RELATION CHART DAN SHARED STORAGE Moch. Syayidi Sofyan, Atikha Sidhi Cahyana Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jawa Timur 61271 syayidis02@gmail.com Link : http://journal.uad.ac.id/index.php/Spektrum/article/download/7552/3769 I. PENDAHULUAN PT.XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan khususnya Mie kering dan Mie instan yang hasilnya di pasarkan ke seluruh wilayah Indonesia dan sebagian juga diexport. Salah satu masalah yang sering dijumpai adalah tata letak barang di guang barang jadi, yang mana gudang barang jadi merupakan suatu tempat penyimpanan barang, baik bahan baku yang nantinya akan diproses, dalam industri manufaktur sering terjadi permasalahan yang terletak pada pengaturan tata letak gudang barang jadi. Penempatan produk jadi yang belum terorganis...

#TM5.Sabtu061018.Logistical System Compenent

Kompenen-kompenen sistem logistik ada 5 kompenen yang membentuk sistem logistik yaitu : Struktur Lokasi fasilitas Transportasi Persediaan komunikasi penangnanan dan penyimpanan perlu kita ketahui bahwa ada 2 faktor penting bila memandang kompenen-kompenen ini dari sudut perusahaan tunggal (single enterprise). Pertama,walaupun suatu perusahaan menginginkan tingkat ketertarikan yang tinggi dengan perusahan-perusahan lain dalam suatu saluran distribusi, namun kesepakatan tersebut hanya dalam kebijakan dan program-program antar organisasi yang biasa terjadi. resiko dari pelaksanaan fungsi-funsi logistik hanya akan mereka terima sejauh ia sesuai dengan pencapaian sasaran organisasi jya atau untuk penyeimbangan kekuatan , jadi keputusan mengenai siapa yang akan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam suatu saluran distribusi adalah merupakan masalah untuk dibicarakan.sekali dibicarakan ini telah dimantapkan,maka sesungguhnya ia telah menjadi tolak ukur operasi logistik. beda...